TUGAS 3 MENGOMENTARI KORAN

BURUH TOLAK UPAH MURAH

JAKARTA,

Puluhan ribu buruh berunjuk rasa di depan istana Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (12/7). Sebelum bergerak ke istana, sekitar 30.000 buruh yang berkumpul di bundaran hotel Indonesia itu, berdemo dulu di depan kedutaan besar Jepang. Mereka meminta di berlakukannya moratorium tenaga ahli daya 130 buruh yang bekerja di slah satu perusahaan asal Jepang di semarang.

Para buruh menggelar aksi yang diberi nama HOSTUM (hapus outsourcing dan tolak upah murah). Mereka di antaranya menuntut kehidupan yang layak, menolak politik upah murah, dan monatorium system alih daya illegal.

“kami akan menuntut kebutuhan hidup layak dari 46 komponen menjadi 86 sampai 122 komponen,” kata presiden konfiderasi serikat pekerja Indonesia, Said Ikbal, Kamis.

Para buruh berkumpul di bundaran hotek Indonesia, kemudian  bergerak ke kedues jepang, istana merdeka, kantor kementrian kesehatan, dan kementrian tenaga kerja dan transmigrasi. Kendati sempat memacetkan lalu lintas,aksi berjalan lancer. Polisi mengerakan 7.195 personelnya untuk mengamankan aksi yang diikuti buruh dari kawasan industry Jababeka Cikarang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Bandung, dan lainnya. Terlibat dalam aksi itu bruh dari federasi serikat pekerja industry semen Indonesia serta serikat pekerja percetakan penerbitan dan media informasi. Mentri tenaga kerja dan transmigrasi Muhaimin Iskan dar menyatakan sudah memahami tuntutan dari para buruh. Menurut muhaimin, peraturan menakertrans no 13 th 2012 tentang komponen dan pelaksanaan tahapan pencapaian kehidupan hidup layak atau (KHL) merupakan jalan terbaik yang paling adlil untuk memenuhi tuntutan itu.

Dari berita berikut ini dapat diketahui  bahwa masalah seperti ini masuk kedalam kelompok derajat organisasi yang dikemukakan oleh Surjono Soekanto.